Diriwayatkan bahwa ketika Jibril turun membawa ayat di atas tadi, Nabi saw memintanya untuk menjelaskan keadaan neraka. Jibril menjawab: “Wahai Nabi Allah, sesungguhnya di dalam neraka ada tujuh pintu, jarak antara masing- masing pintu sejauh tujuh puluh tahun, dan setiap pintu lebih panas dari pintu yang lain, nama-nama pintu tersebut adalah:
1. Hawiyah (erti harfiahnya: jurang), pintu ini untuk kaum munafik dan kafir.
2. Jahim, pintu ini untuk kaum musyrik yang menyekutukan Allah.
3. Pintu ketiga untuk kaum sabian (penyembah api).
4. Lazza, pintu ini untuk syaitan dan para pengikutnya serta para penyembah api.
5. Huthamah (menghancurkan hingga berkeping-keping), pintu ini untuk kaum Yahudi.
6. Sa’ir (erti harfiahnya: api yang menyala-nyala), pintu ini untuk kaum kafir.
Tatkala sampai pada penjelasan pintu yang ketujuh, Jibril terdiam. Nabi saw maminta Ia untuk menjelaskan pintu yang ketujuh, Jibril pun menjawab: “Pintu ini untuk umatmu yang angkuh”; yang mati tanpa menyesali dosa-dosa mereka.
Lalu, Nabi saw mengangkat kepalanya dan begitu sedih, sampai baginda pengsan. Ketika sedar baginda berkata: “Wahai jibril, sesunggguhnya engkau telah menyebabkan kesusahanku dua kali ganda. Akankah umatku masuk Neraka?”
Kemudian Nabi saw mulai menangis. Setelah kejadian itu, baginda tidak berbicara dengan siapapun selama beberapa hari, dan ketika solat baginda menangis dengan tangisan yang sangat memilukan. Kerana tangisannya ini, semua sahabat ikut menangis, kemudian mereka bertanya: “Mengapa baginda begitu berduka?” Namun baginda tidak menjawab.
Sayyidah Fathimah az-Zahra melihat – kerena tangisan yang tidak terhenti- wajah Nabi menjadi pucat dan pipinya menjadi cekung. Sebagaimana yang di ceritakan oleh Kasyfi, bahawa bumi tempat beliau duduk telah menjadi basah dengan air mata. Sayyidah Fathimah as berkata kepada ayahnya, semoga hidupku menjadi tebusanmu, “Mengapa Ayahanda menangis?”
Nabi saw menjawab, “Ya Fathimah, mengapa aku tidak boleh menangis?, kerena sesungguhnya Jibril telah menyampaikan kepadaku sebuah ayat yang menggambarkan keadaan neraka. Neraka mempunyai tujuh pintu, dan pintu-pintu itu mempunyai tujuh puluh ribu celah api. Pada setiap celah ada tujuh puluh ribu peti mati dari api, dan setiap peti berisi tujuh puluh ribu jenis azab”.
Ketika Sayyidah Fathimah mendengar semua ini, beliau berseru, “Sesungguhnya orang yang dimasukkan kedalam api ini pasti menemui ajal”. Setelah mengatakan ini beliau pengsan. Ketika sedar, beliau as berkata, “Wahai yang terbaik dari segala mahluk, siapakah yang patut mendapat azab yang seperti itu?” Nabi saw menjawab, “Umatku yang mengikuti hawa nafsunya dan tidak memelihara solat, dan azab ini tidak seberapa bila dibandingkan dengan azab-azab yang lainya. Setelah mendengar ucapan ini setiap sahabat Nabi saw menangis dan meratap, “Derita perjalanan alam akhirat sangat jauh, sedangkan perbekalan sangat sedikit”.
Sementara sebahagian lagi menangis dan meratap, “Aduhai seandainya ibuku tidak melahirkanku, maka aku tidak akan mendengar tentang azab ini”,
MaHa aDiL AlLaH, MeMbErIkAn kEbEbAsAn pAdA MaNuSiA UnTuK MeMiLiH.. AnTaRa iMaN & KuFuR, dEnGaN TaNpA AdA PaKsAaN ” LaA IkRoOhA FiDdIn..” AkHiRnYa pIlIhAn yAnG KiTa aMbIl, MeNdApAtKaN KoNsEkUeNsI AdIl dArI ZaT YaNg mAhA AdIl. JaLaN MeNuJu sYuRgA BeRlIkU tApI SaAt sAmPaI TuJuAn, MaKa aKaN MeNdApAtKaN KeInDaHaN YaNg “TiDaK PeRnAh dIlIhAt oLeH MaTa, TiDaK PeRnAh dIdEnGaR OlEh tElInGa, TiDaK DaPaT DiBaYaNgKaN OlEh hAtI. sEdAnGkAn jAlAn mEnUjU NeRaKa, SeNaNg tApI AzAb dI SaNa... Ya aLlAh......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar